SENSOR
PADA ROBOT PEMADAM API
Di
Indonesia terdapat sebuah kontes robot yang bernama Kontes Robot Indonesia
(KRI), KRI adalah kegiatan kontes bidang robotika yang dapat diikuti tim
mahasiswa dari institusi atau Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang terdaftar
di Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Pada KRI terdapat 5
(lima) divisi, yaitu: Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam
Api Indonesia (KRPAI) tipe beroda, Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI)
tipe berkaki, Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), dan Kontes Robot Sepak
Bola Indonesia (KRSBI).
Pada
blog kali ini, saya akan membahas tentang sensor yang digunakan pada robot
pemadam api. Robot Pemadam Api berfungsi memadamkan api pada saat terjadi
kebakaran. Robot dikendalikan secara otomatis oleh mikrokontroler AT89S52 dan
diberi kecerdasan buatan berupa instruksi-instruksi program. Robot pemadam api
ini terdiri dari beberapa sensor yaitu sensor ping parralax sebagai navigator
robot, UVTron dilengkapi dengan driver sebagai pendeteksi api, sensor garis dan
sensor kipas.
Sensor jarak ultrasonik
ping adalah sensor 40 khz produksi parallax yang banyak digunakan untuk
aplikasi atau kontes robot cerdas. Kelebihan sensor ini adalah hanya
membutuhkan 1 sinyal ( SIG ) selain jalur 5 v dan ground. Perhatikan gambar
dibawah ini :
Sensor PING mendeteksi
jarak objek dengan cara memancarkan gelombang ultrasonik ( 40 KHz ) selama t =
200 us kemudian mendeteksi pantulannya. Sensor PING memancarkan gelombang
ultrasonik sesuai dengan kontrol dari mikrokontroller pengendali (pulsa trigger
dengan tout min 2 us)
2. Sensor
UVTron
UVTron Flame
Sensor bertugas
mendeteksi keberadaan nyala api lilin adalah sensor api UVtron buatanHamamatsu. Sensor ini dipilih karena
dalam mendeteksi keberadaan nyala api tidak terpengaruh oleh cahaya lain selain
cahaya dari api. Sensor ini mendeteksi pancaran sinarultraviolet dengan rentang spektrum panjang gelombang
antara 185nm hingga 260nm yang merupakan panjang gelombang ultraviolet emisi nyala api.
Sensor ini juga mampu mendeteksi keberadaan nyala api dalam ruang 3 dimensi
hampir dari semua arah dan dengan jarak sampai 5 meter.
3. Sensor Garis
Rangkaian
sensor garis terdiri dari LED infra merah pemancar (transmitter), LED infra
merah penerima (receiver), dan komparator. LED infra merah pemancar
(transmitter) akan memancarkan sinar infra merah ke lantai, dan pantulannya
diterima oleh LED infra merah penerima (receiver). Output dari LED infra merah
penerima (receiver) masuk ke komparator untuk dibandingkan dengan tegangan
tertentu. Output dari komparator yang nantinya digunakan sebagai inputan pada
mikrokontroler. Rangkaian sensor garis disajikan pada pada Gambar
4. Sensor Kipas
Sensor Kipas digunakan untuk
mendeteksi posisi kipas agar tetap pada tempatnya sehingga tidak menghalangi
sensor lain. Sensor yang digunakan berupa sensor rancangan sendiri yang
berbasiskan transmitter-receiver (TX-RX) infra merah– PhotoIC yang disusun
secara berdampingan, sensor ini menggunakan prinsip pemantulan sinar infra
merah terhadap sayap kipas yang berada di depan sensor tersebut. Sinar infra
merah yang di-transmit-kan memiliki kode-kode tertentu yang
dimodulasikan pada frekuensi yang tertentu pula.
PhotoIC merupakan suatu modul penerima yang
didalamnya telah terintegrasi oscillator,
timing generator, led driver, photodiode, preamplifier, comparator, signal
processing circuitdan output
circuit. PhotoIC dapat
memodulasi cahaya yang dipancarkan oleh pemancar (LED) dan menahan cahaya yang
dihasilkan oleh pemancar yang lain.
CARA KERJA
ROBOT PEMADAM API
Robot
dikembangkan dari prototype yang telah diteliti sebelumnya dengan penambahan
pada sisi bagian hardware yaitu Sound Activation dan 2 set Line Detector. Robot
akan aktif apabila sudah mendapatkan input dari Sound dan mulai berjalan
mencari sumber api dengan teknik navigasi telusur dinding, sedangkan sensor
garis digunakan sebagai pendeteksi pintu ruangan, home dan lingkaran kawasan
api lilin.Untuk memadamkan api, robot prototype ini menggunakan kipas yang
digerakkan oleh rangkaian driver kipas yaitu sebuah transistor jenis NPN BD139.
Bahasa program yang digunakan adalah BASCOM (Basic Compiler) version 1.11.90.
Dari hasil pengujian secara keseluruhan didapat bahwa robot dapat mendeteksi
keberadaan titik api secara vertikal (berkisar 0–5 meter) dan horizontal
berkisar 0-80 cm pada setiap ruangan, dan menempuh durasi waktu untuk
mengeksekusi/memadamkan api pada ruangan tercepat dari posisi start awal sampai
kembali ke home dengan kisaran waktu rata-rata selama 1 menit.
Gerakan yang dapat dilakukan Robot Berkaki :
Comments
Post a Comment